Meski tidak sehebat letusan 4 hari lalu, luncuran awan panas masih terus terjadi. Status Gunung Karangetang pun masih dinyatakan Awas atau level IV.
Kepulan awan panas masih terlihat di puncak kawah pada Senin siang. Berdasarkan catatan pos pengamatan di Desa Salili, sejak pukul 06.00 Wita, gempa guguran masih terus terjadi meski dengan amplitudo yang menurun dari hari sebelumnya.
Meski demikian, para pengungsi masih belum dianjurkan untuk kembali ke rumah.
Tiga desa di Kecamatan Siau Barat Utara masih terisolasi. Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya jembatan penghubung ke daerah ini karena dua jembatan putus total diterjang lahar panas pada letusan pertama.
Charles Douhan, seorang saksi saat letusan Minggu kemarin mengatakan, luncuran lahar panas masih terus terjadi di daerah Desa Mini, sehingga masih sangat berbahaya.
Sedikitnya 1.108 warga masih mengungsi di Desa Lehi, Kecamatan Siau Barat Utara.
Pengungsi yang kebanyakan kalangan lanjut usia dan anak-anak diutamakan di lokasi ini, sementara itu bantuan berupa beras, tikar, dan sarung sudah mulai berdatangan.
Pemerintah daerah memastikan, stok makanan bagi para pengungsi masih mencukupi untuk 3 hari mendatang. Saat ini telah didirikan beberapa dapur umum dan pos pelayanan kesehatan untuk para pengungsi.
Bantuan untuk warga yang terisolir seperti Desa Kinali, Desa Winangun, dan Desa Mini masih terus diupayakan melalui jalur laut.
0 komentar:
Posting Komentar